ARTIKEL

Standard Post with Image

DIABETES GATHERING BERSAMA RS ADVENT BANDUNG

Minggu, 3 Maret 2024 Pukul 10:00-13:00 Di Ruang Diklatlit RS Advent Bandung Narasumber:  dr. Ervita Ritonga, Sp.PD, Subsp. E.M.D.(K)., M.Kes Judul: Tips & Tricks Mengendalikan Gula Darah di Bulan Ramadhan dr. Alvin L. Rantung, Sp.KFR Judul: Latihan (Olahraga) yang Tepat untuk Pasien Diabetes Investasi: Rp. 100.000,-
(termasuk makan siang prasmanan) Maximal 50 orang Dapatkan 5 doorprize bagi yang beruntung! Pendaftaran & Informasi:
Ellen 0853-3388-7238 (https://wa.me/6285333887238) Willy 0811-2183-003 (https://wa.me/628112183003)

Standard Post with Image

ReSet (Reset Mindset)

ReSet (Reset Mindset) adalah program kesehatan mental baru dari RS Advent Bandung. Kenapa kami adakan program ini? Karena faktanya adalah 9 dari 10 penyakit bermula dari kesehatan mental yang terganggu. Disini anda akan belajar cara menghadapi stress, depresi, dan anxiety. Batch 01 mulai 22 Januari-26 Februari 2024. Program online. Dapat diikuti dari mana saja. Hubungi: Ellen - 0853-3388-7238 Willy - 0811-2183-003 #kesehatanmental #stress #sehatmental #depresi #depression #depressionhelp #mentalhealth

Standard Post with Image

Terapi Mandiri Hidup Sehat untuk Diabetes 2024

Ingin mengendalikan gula darah di tahun 2024? Ingin hidup dengan gula darah yang terkontrol? Yuk, ikutan program terapi mandiri hidup sehat untuk diabetes bersama RS Advent Bandung. Untuk mendaftar, segera hubungi: Ellen 0853-3388-7238 (https://wa.me/6285333887238) Willy 0811-2183-003 (https://wa.me/628112183003)    

Standard Post with Image

Minutes can Save Lives, Learn the Sign, Say It's a Stroke, Save#precioustime

Dalam rangka memperingati WORLD STROKE DAY,  RS Advent Bandung mempersembahkan : SEMINAR AWAM : Minutes can Save Lives, Learn the Sign, Say It's a Stroke, Save#precioustime Seringkali kita mengganggap sepele gejala stroke dan mengabaikan ketika gejala-gejala tersebut muncul. Padahal, waktu merupakan faktor yang terpenting dalam penanganan stroke.  Mari mengenal lebih dalam mengenai gejala stroke, faktor resiko, rehabilitasi pada pasien stroke serta bagaimana tindakan intervensi pada pasien stroke bersama para ahli di bidangnya.  Selain itu, peserta diajak untuk belajar dan bergerak bersama melakukan senam stroke. Acara ini akan diselenggarakan secara hybrid pada : 🗓️ Minggu, 30 Oktober 2022 ⏰ Pk 07.00 - selesai 📍Gedung Serba Guna  Lantai 1, RS Advent Jl. Cihampelas no. 161, Bandung Online : via Zoom Meeting ID : 222 777 5050 Passcode   : rsadvent Link Seminar: https://us02web.zoom.us/j/2227775050?pwd=V1VJQVhXdkZMYndkdkhKczJIOCs2UT09 Untuk informasi lebih lanjut, hubungi : Customer Service: 0822 5885 8870 0823 1605 7773

Standard Post with Image

PENYAKIT ALZHEIMER

Merawat orang dengan Alzheimer kadang-kadang bisa sangat sulit. Namun, ada cara untuk menghadapi situasi tersebut dan dapat membantu Anda sebagai pengasuh dan keluarga penyandang Alzheimer. Alzheimer sendiri adalah penyebab paling umum dari demensia, yang ditandai dengan hilang daya ingat, pemikiran, atau gejala perilaku yang mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari. Yang perlu kita pahami bersama adalah ALZHEIMER BUKAN BAGIAN NORMAL DARI PENUAAN, ALZHEIMER HARUS DIOBATI. Penyakit Alzheimer, pertama kali dijelaskan oleh ahli saraf Jerman, yaitu Alois Alzheimer, merupakan penyakit fisik yang mempengaruhi otak. Selama berjalannya waktu penyakit protein plak dan serat yang berbelit berkembang dalam struktur otak yang menyebabkan kematian sel-sel otak. Orang dengan Alzheimer juga memiliki kekurangan beberapa bahan kimia penting dalam otak mereka. Bahan kimia ini terlibat dengan pengiriman pesan dalam otak. Alzheimer adalah penyakit progresif, bertahap dari waktu ke waktu dan menyebabkan lebih banyak bagian otak yang rusak. Karena itulah gejala yang muncul menjadi lebih parah. STADIUM DEMENSIA ALZHEIMER RINGAN Kerusakan kognitif ringan ketika seseorang memiliki kesulitan mengingat hal-hal atau berpikir jernih tetapi gejalanya tidak cukup berat untuk mengarah ke diagnosis penyakit Alzheimer. Penelitian terbaru menunjukan bahwa orang dengan stadium ringan memiliki peningkatan risiko untuk berkembang ke penyakit Alzheimer. Namun, peningkatan dari stadium ringan ke Alzheimer rendah (sekitar 10%-20% setiap tahun) dan akibatnya diagnosis stadium ringan tidak selalu berarti bahwa orang tersebut akan terus berkembang menjadi Alzheimer. SEDANG Terjadi loncatan-loncatan dalam mengingat dan berpikir. mulai memerlukan bantuan dalam kegiatan sehari-hari, dan mungkin terjadi perubahan kepribadian.  Pada tahap ini, akan: tidak dapat mengingat alamat atau nomor telepon sendiri, atau di mana bersekolah dulu, bingung tentang hari dan di mana mereka berada, mengalami kesulitan menghitung mudah, seperti menghitung pengurangan 4 dari 40, atau menghitung 20, 18, 16, pola tidur berubah banyak – misalnya tidur sepanjang hari dan menjadi resah saat malam, kepribadian dan perilakunya berubah, termasuk menjadi mudah curiga dan memiliki banyak khayalan (misalnya merasa bahwa perawat menipu), atau melakukan sesuatu berulang-ulang seperti merobek-robek tisu.  BERAT  Pada tahap ini, pasien kehilangan kemampuan berinteraksi dengan lingkungan secara tepat, kemampuan bercakap-cakap, dan mengendalikan gerakan meski masih dapat menyebutkan kata atau penggalan kalimat. Pada tahap ini, pasien sangat memerlukan bantuan melakukan kegiatan sehari-hari seperti membersihkan diri, makan dan ke kamar mandi. Mereka bisa juga kehilangan kemampuan untuk tersenyum, duduk tanpa senderan atau dukungan, serta menegakkan kepala. Otot mereka makin kaku dan mengunyah menjadi sulit. Perlu diingat, sulit menempatkan di tahap mana seorang pasien berada, karena gejala-gejalanya ini kerap tumpang-tindih. Seseorang dengan Alzheimer akan membutuhkan bantuan pengasuh untuk mengatur harinya. Aktivitas yang terstruktur dan menyenangkan seringkali dapat mengurangi rasa gelisah dan mudah marah, serta memperbaiki suasana hati. Rencana kegiatan harian memungkinkan Anda menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan, dan lebih banyak waktu untuk melakukan kegiatan yang bermakna dan memberikan kesenangan. Seseorang dengan Alzheimer tidak harus berhenti melakukan aktivitas yang dia sukai. Banyak aktivitas yang dapat dimodifikasi sesuai dengan kemampuan. Selain meningkatkan kualitas hidup, aktivitas dapat mengurangi perilaku seperti berkeliaran atau gelisah dan mudah marah. Hal-hal yang bisa dilakukan: 1.    Lakukan aktivitas yang diminati dan disesuaikan dengan kemampuan. 2.    Berikan perhatian khusus pada apa yang disukai. 3.    Pertimbangkan apakah mampu memulai aktivitas tanpa arahan, seperti menyiapkan sarapan di pagi hari. 4.    Perhatikan kondisi fisik, seperti apakah cepat lelah setelah beraktivitas. 5.    Fokus pada hal-hal yang menyenangkan. 6.    Terlibat dalam aktivitas sehari-hari, seperti menyiram bunga. 7.    Cari kegiatan favorit, seperti membaca koran. 8.    Pertimbangkan waktu beraktivitas, seperti mandi di pagi hari. 9.    Sesuaikan kegiatan dengan stadium penyakit. Berkomunikasi yang Baik  Penyandang Alzheimer secara bertahap dapat mengalami penurunan kemampuan berkomunikasi. Mereka tidak hanya lebih sulit mengekspresikan pikiran dan emosi, tetapi juga lebih sulit memahami orang lain, seperti:  1. Kesulitan menemukan kata yang tepat.  2. Menggunakan kata-kata yang sudah dikenal berulang kali.  3. Kesulitan mengatur kata-kata secara logis.  4. Mengandalkan lebih banyak gerakan saat berbicara. Tidak ada satu formula pengasuhan yang cocok untuk semua penyandang Demensia Alzheimer. Pentingnya komitmen pengasuh dan keluarga untuk memberikan pendampingan dan perawatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup penyandang Alzheimer. Mari kita rawat mereka denganpenuh kasih sayang. Reference: 1. https://alzi.or.id/alzheimer-demensia/ 2. file:///E:/MATERI%20KONSULTASI/Tips%20Bagi%20Pengasuh%20dan%20Keluarga%20Penyandang%20Demensia%20Alzheimer.pdf 3. https://www.alzheimersresearchuk.org/omega-3-intake-in-midlife-reduced-dementia-risk/  

Standard Post with Image

Monkeypox

Monkeypox (cacar monyet)  merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox yang ditularkan melalui binatang namun saat ini sudah menular dari manusia ke manusia. Temuan Kasus Monkeypox pertama kali ditemukan tahun 1958 di Denmark ketika ada dua kasus seperti cacar muncul pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian, sehingga dinamakan ‘monkeypox’ Kasus cacar monyet pada manusia pertama  kali ditemukan pada tahun 1970, yaitu di  Republik Demokratik Kongo. Seorang anak usia 9  tahun terkena cacar monyet tersebut, dan sejak saat itu kasus monkey pox pada manusia sering terjadi di wilayah Afrika Tengah dan Afrika Barat. Tanggal 9 Mei 2019 Kasus konfirmasi Monkeypox (MPX): Warga negara Nigeria (endemis  Monkeypox) berkunjung ke Singapura  pada tanggal 28 April 2019, dinyatakan  positif terinfeksi virus Monkeypox  (MPXV) pada tanggal 8 Mei 2019, ada 1 Kasus dan 23 orang yang kontak  erat dengannya telah dikarantina. Tanggal 20 Agustus 2022 1 Kasus terkonfirmasi di Indonesia. Seseorang dengan riwayat perjalanan dari Belanda, Swiss, Belgia dam Perancis.  Saat ini Indonesia mengintensifikasi penemuan kasus monkeypox dan berusaha untuk bisa menghindarkan Indonesia dari penyebaran penyakit ini. Penularan Cacar Monyet Anda dapat terinfeksi jika kontak fisik dengan penderita monkeypox atau dengan barang yang terkontaminasi. Monkeypox menyebar saat seseorang kontak langsung kulit ke kulit atau percikan ludah dari orang yang terinfeksi termasuk saat berhubungan sexual.1 Gejala Cacar monyet Masa inkubasi : biasanya 6 – 16 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 – 21 hari Fase Prodromal (1-3 hari) : Demam Sakit kepala hebat Limfadenopati (pembengkakan kelenjar getahbening) Nyeri punggung Nyeri otot dan lemas Fase erupsi (Fase paling infeksius) : Ruam atau lesi pada kulit biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap; mulai dari: bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening (blister),  lepuh berisi nanah (pustule), kemudian mengeras (krusta) atau keropeng  lalu rontok. Biasanya diperlukan waktu hingga 3  minggu sampai periode  lesi tersebut menghilang dan rontok. Monkeypox biasanya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan  gejala yang berlangsung selama 14 – 21 hari.2 Perbedaan antara Monkeypox, Smallpox dan Chickenpox3 Pengobatan Saat ini, tidak ada perawatan khusus yang tersedia untuk infeksi cacar monyet, tetapi wabah cacar monyet dapat dikendalikan. Vaksin cacar, cidofovir, ST-246, dan vaccinia immune globulin (VIG) dapat digunakan untuk mengendalikan wabah monkeypox, namun jumlahnya masih terbatas.4 Pencegahan5 Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan dengan air dan sabun, atau  menggunakan           pembersih tangan berbahan dasar alkohol. Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsung dengan darah  atau daging yang tidak dimasak dengan baik. Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi,termasuk  tempat tidur atau pakaian yang sudah dipakai penderita. Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi daging yg diburu dari hewan liar (bush meat) Pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit agar segera memeriksakan dirinya jika  mengalami gejala-gejala demam tinggi yang mendadak, pembesaran kelenjar getah bening dan ruam  kulit, dalam waktu < 3 minggu setelah kepulangan, dan menginformasikan riwayat perjalanannya Petugas kesehatan agar menggunakan sarung tangan, masker dan baju pelindung saat menangani pasien  atau binatang yang sakit. References: 1. Monkeypox/ www.cfsph.iastate.edu 2013, CDC 2015, Updated: WHO June 2018 2. Kemenkes RI 2019, HTTP://INFEKSIEMERGING.KEMKES.GO.ID 3. N Engl J Med 2004;350;4:344-50 4. Centers for Disease Control and Prevention, National Center for Emerging and Zoonotic Infectious Diseases. : December 7, 2016 5. Kemenkes RI 2019, HTTP://INFEKSIEMERGING.KEMKES.GO.ID

Halo dengan Rumah Sakit Advent,
Saya mau bertanya ...