Merawat orang dengan Alzheimer kadang-kadang bisa sangat sulit. Namun, ada cara untuk menghadapi situasi tersebut dan dapat membantu Anda sebagai pengasuh dan keluarga penyandang Alzheimer. Alzheimer sendiri adalah penyebab paling umum dari demensia, yang ditandai dengan hilang daya ingat, pemikiran, atau gejala perilaku yang mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari. Yang perlu kita pahami bersama adalah ALZHEIMER BUKAN BAGIAN NORMAL DARI PENUAAN, ALZHEIMER HARUS DIOBATI. Penyakit Alzheimer, pertama kali dijelaskan oleh ahli saraf Jerman, yaitu Alois Alzheimer, merupakan penyakit fisik yang mempengaruhi otak. Selama berjalannya waktu penyakit protein plak dan serat yang berbelit berkembang dalam struktur otak yang menyebabkan kematian sel-sel otak. Orang dengan Alzheimer juga memiliki kekurangan beberapa bahan kimia penting dalam otak mereka. Bahan kimia ini terlibat dengan pengiriman pesan dalam otak.
Alzheimer adalah penyakit progresif, bertahap dari waktu ke waktu dan menyebabkan lebih banyak bagian otak yang rusak. Karena itulah gejala yang muncul menjadi lebih parah.
STADIUM DEMENSIA ALZHEIMER
RINGAN
Kerusakan kognitif ringan ketika seseorang memiliki kesulitan mengingat hal-hal atau berpikir jernih tetapi gejalanya tidak cukup berat untuk mengarah ke diagnosis penyakit Alzheimer. Penelitian terbaru menunjukan bahwa orang dengan stadium ringan memiliki peningkatan risiko untuk berkembang ke penyakit Alzheimer. Namun, peningkatan dari stadium ringan ke Alzheimer rendah (sekitar 10%-20% setiap tahun) dan akibatnya diagnosis stadium ringan tidak selalu berarti bahwa orang tersebut akan terus berkembang menjadi Alzheimer.
SEDANG
Terjadi loncatan-loncatan dalam mengingat dan berpikir. mulai memerlukan bantuan dalam kegiatan sehari-hari, dan mungkin terjadi perubahan kepribadian. Pada tahap ini, akan: tidak dapat mengingat alamat atau nomor telepon sendiri, atau di mana bersekolah dulu, bingung tentang hari dan di mana mereka berada, mengalami kesulitan menghitung mudah, seperti menghitung pengurangan 4 dari 40, atau menghitung 20, 18, 16, pola tidur berubah banyak – misalnya tidur sepanjang hari dan menjadi resah saat malam, kepribadian dan perilakunya berubah, termasuk menjadi mudah curiga dan memiliki banyak khayalan (misalnya merasa bahwa perawat menipu), atau melakukan sesuatu berulang-ulang seperti merobek-robek tisu.
BERAT
Pada tahap ini, pasien kehilangan kemampuan berinteraksi dengan lingkungan secara tepat, kemampuan bercakap-cakap, dan mengendalikan gerakan meski masih dapat menyebutkan kata atau penggalan kalimat. Pada tahap ini, pasien sangat memerlukan bantuan melakukan kegiatan sehari-hari seperti membersihkan diri, makan dan ke kamar mandi. Mereka bisa juga kehilangan kemampuan untuk tersenyum, duduk tanpa senderan atau dukungan, serta menegakkan kepala. Otot mereka makin kaku dan mengunyah menjadi sulit. Perlu diingat, sulit menempatkan di tahap mana seorang pasien berada, karena gejala-gejalanya ini kerap tumpang-tindih.
Seseorang dengan Alzheimer akan membutuhkan bantuan pengasuh untuk mengatur harinya. Aktivitas yang terstruktur dan menyenangkan seringkali dapat mengurangi rasa gelisah dan mudah marah, serta memperbaiki suasana hati. Rencana kegiatan harian memungkinkan Anda menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan, dan lebih banyak waktu untuk melakukan kegiatan yang bermakna dan memberikan kesenangan. Seseorang dengan Alzheimer tidak harus berhenti melakukan aktivitas yang dia sukai. Banyak aktivitas yang dapat dimodifikasi sesuai dengan kemampuan. Selain meningkatkan kualitas hidup, aktivitas dapat mengurangi perilaku seperti berkeliaran atau gelisah dan mudah marah.
Hal-hal yang bisa dilakukan:
1. Lakukan aktivitas yang diminati dan disesuaikan dengan kemampuan.
2. Berikan perhatian khusus pada apa yang disukai.
3. Pertimbangkan apakah mampu memulai aktivitas tanpa arahan, seperti menyiapkan sarapan di pagi hari.
4. Perhatikan kondisi fisik, seperti apakah cepat lelah setelah beraktivitas.
5. Fokus pada hal-hal yang menyenangkan.
6. Terlibat dalam aktivitas sehari-hari, seperti menyiram bunga.
7. Cari kegiatan favorit, seperti membaca koran.
8. Pertimbangkan waktu beraktivitas, seperti mandi di pagi hari.
9. Sesuaikan kegiatan dengan stadium penyakit.
Berkomunikasi yang Baik
Penyandang Alzheimer secara bertahap dapat mengalami penurunan kemampuan berkomunikasi. Mereka tidak hanya lebih sulit mengekspresikan pikiran dan emosi, tetapi juga lebih sulit memahami orang lain, seperti:
1. Kesulitan menemukan kata yang tepat.
2. Menggunakan kata-kata yang sudah dikenal berulang kali.
3. Kesulitan mengatur kata-kata secara logis.
4. Mengandalkan lebih banyak gerakan saat berbicara.
Tidak ada satu formula pengasuhan yang cocok untuk semua penyandang Demensia Alzheimer. Pentingnya komitmen pengasuh dan keluarga untuk memberikan pendampingan dan perawatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup penyandang Alzheimer. Mari kita rawat mereka denganpenuh kasih sayang.
Reference:
1. https://alzi.or.id/alzheimer-demensia/
2. file:///E:/MATERI%20KONSULTASI/Tips%20Bagi%20Pengasuh%20dan%20Keluarga%20Penyandang%20Demensia%20Alzheimer.pdf
3. https://www.alzheimersresearchuk.org/omega-3-intake-in-midlife-reduced-dementia-risk/