Monkeypox
Monkeypox (cacar monyet) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox yang ditularkan melalui binatang namun saat ini sudah menular dari manusia ke manusia.
Temuan Kasus
Monkeypox pertama kali ditemukan tahun 1958 di Denmark ketika ada dua kasus seperti cacar muncul pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian, sehingga dinamakan ‘monkeypox’
Kasus cacar monyet pada manusia pertama kali ditemukan pada tahun 1970, yaitu di Republik Demokratik Kongo. Seorang anak usia 9 tahun terkena cacar monyet tersebut, dan sejak saat itu kasus monkey pox pada manusia sering terjadi di wilayah Afrika Tengah dan Afrika Barat.
Tanggal 9 Mei 2019
Kasus konfirmasi Monkeypox (MPX): Warga negara Nigeria (endemis Monkeypox) berkunjung ke Singapura pada tanggal 28 April 2019, dinyatakan positif terinfeksi virus Monkeypox (MPXV) pada tanggal 8 Mei 2019, ada 1 Kasus dan 23 orang yang kontak erat dengannya telah dikarantina.
Tanggal 20 Agustus 2022
1 Kasus terkonfirmasi di Indonesia. Seseorang dengan riwayat perjalanan dari Belanda, Swiss, Belgia dam Perancis. Saat ini Indonesia mengintensifikasi penemuan kasus monkeypox dan berusaha untuk bisa menghindarkan Indonesia dari penyebaran penyakit ini.
Penularan Cacar Monyet
Anda dapat terinfeksi jika kontak fisik dengan penderita monkeypox atau dengan barang yang terkontaminasi. Monkeypox menyebar saat seseorang kontak langsung kulit ke kulit atau percikan ludah dari orang yang terinfeksi termasuk saat berhubungan sexual.1
Gejala Cacar monyet
Masa inkubasi : biasanya 6 – 16 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 – 21 hari
Fase Prodromal (1-3 hari) :
- Demam
- Sakit kepala hebat
- Limfadenopati (pembengkakan kelenjar getahbening)
- Nyeri punggung
- Nyeri otot dan lemas
Fase erupsi (Fase paling infeksius) :
Ruam atau lesi pada kulit biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap; mulai dari: bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening (blister), lepuh berisi nanah (pustule), kemudian mengeras (krusta) atau keropeng lalu rontok. Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok.
Monkeypox biasanya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 14 – 21 hari.2
Perbedaan antara Monkeypox, Smallpox dan Chickenpox3
Pengobatan
Saat ini, tidak ada perawatan khusus yang tersedia untuk infeksi cacar monyet, tetapi wabah cacar monyet dapat dikendalikan. Vaksin cacar, cidofovir, ST-246, dan vaccinia immune globulin (VIG) dapat digunakan untuk mengendalikan wabah monkeypox, namun jumlahnya masih terbatas.4
Pencegahan5
- Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan dengan air dan sabun, atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
- Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik.
- Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi,termasuk tempat tidur atau pakaian yang sudah dipakai penderita.
- Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi daging yg diburu dari hewan liar (bush meat)
- Pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit agar segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala-gejala demam tinggi yang mendadak, pembesaran kelenjar getah bening dan ruam kulit, dalam waktu < 3 minggu setelah kepulangan, dan menginformasikan riwayat perjalanannya
- Petugas kesehatan agar menggunakan sarung tangan, masker dan baju pelindung saat menangani pasien atau binatang yang sakit.
References:
1. Monkeypox/ www.cfsph.iastate.edu 2013, CDC 2015, Updated: WHO June 2018
2. Kemenkes RI 2019, HTTP://INFEKSIEMERGING.KEMKES.GO.ID
3. N Engl J Med 2004;350;4:344-50
4. Centers for Disease Control and Prevention, National Center for Emerging and Zoonotic Infectious Diseases. : December 7, 2016