ARTIKEL

Standard Post with Image

Mengenal lebih jauh tentang BRAIN FOG

Brain fog bukanlah suatu masalah kesehatan, melainkan istilah yang dipakai untuk mendeskripsikan gangguan kognisi yang melibatkan: Gangguan memori, mudah lupa Sulit konsentrasi, tidak bisa fokus Berpikir lebih lama dari biasanya Bingung Sulit mencari kata Dalam satu penelitian dalam Jurnal Neurology “Assessment of Cognitive Function in Patients After Covid-19 Infection”, mengatakan bahwa virus ini tidak hanya menyerang sistem pernapasan saja tapi dapat menyerang seluruh sistem tubuh kita. Virus menyerang sistem saraf, jantung, hingga pencernaan.1 Dilansir dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa beberapa orang dengan kondisi Covid-19 akan mengalami suatu bentuk komplikasi seperti peradangan otak (ensefalopat)i, gangguan pembuluh darah yang berujung pada stroke, ataupun kekurangan oksigen (hipoksia) yang menyebabkan kerusakan sel otak. Mendukung hal ini dalam penelitian oleh National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), the National Eye Institute, dan the National Institute of Allergy and Infectious Diseases, para peneliti menemukan bahwa setelah kasus ringan COVID-19, salah satu sel kekebalan manusia di otak yang disebut mikroglia menjadi aktif dan tetap lebih reaktif bahkan berminggu-minggu kemudian. Ketika mikroglia lebih reaktif, otak mengalami kesulitan mengikuti beberapa tugas rutinnya, seperti membuat neuron baru di hipokampus, yang merupakan bagian otak yang memainkan peran penting dalam pembelajaran dan memori. Penelitian ini menunjukkan bahwa bahkan kasus ringan COVID-19 yang hanya memengaruhi sistem pernapasan pun dapat menyebabkan long term effect pada cara kerja sel-sel otak. Ini bisa menjelaskan mengapa beberapa orang melaporkan mengalami masalah dengan konsentrasi dan ingatan setelah COVID-19.2 Menariknya, dalam penelitian yang dilakukan oleh University of Standford mendapatkan hasil bahwa Brain fog setelah COVID-19 secara biologis mirip dengan gangguan kognitif yang disebabkan oleh kemoterapi kanker, sesuatu yang sering disebut dokter sebagai "otak kemo." Dalam kedua kasus, peradangan yang berlebihan merusak sel dan proses otak yang sama.3   Apa yang bisa kita lakukan?4 1. Olahraga Lakukan latihan aerobik. Anda mungkin perlu memulai dengan lambat, mungkin hanya dua hingga tiga menit beberapa kali sehari. Meskipun tidak ada "dosis" olahraga yang ditetapkan untuk meningkatkan kesehatan otak, umumnya Anda disarankan untuk berolahraga selama 30 menit sehari, lima hari seminggu. 2. Tidur yang Cukup Memiliki tidur cukup dapat membantu membersihan racun yang dapat berkontribusi pada kabut otak. Pastikan untuk mendapat waktu tidur yang cukup yaitu sekitar 7 – 8 jam setiap malam.  3. Konsumsi makanan yang bergizi Diet sehat termasuk minyak zaitun, buah-buahan dan sayuran, kacang-kacangan dan kacang-kacangan, dan biji-bijian telah terbukti meningkatkan pemikiran, memori. dan kesehatan otak. 4. Hindari zat-zat yang dapat memengaruhi fungsi otak Berikan otak Anda kesempatan terbaik untuk sembuh dengan menghindari zat yang dapat mempengaruhinya. 5. Lakukan kegiatan yang dapat menstimulasi otak Melakukan kegiatan yang menstimulasi otak dapat membantu meningkatkan produksi zat kimia di otak yang disebut norepinefrin. Zat ini merangsang otak untuk bekerja dengan optimal, sehingga menurunkan risiko Anda terkena brain fog. 6. Hindari stress,berpikir positif Brain fog juga dapat disebabkan oleh stres dan depresi. Meditasi juga dapat membantu mengurangi stres dan merilekskan otak dan tubuh Anda.   Resources: https://jamanetwork.com/journals/jamanetworkopen/fullarticle/2785388 https://covid19.nih.gov/news-and-stories/a-possible-mechanism-behind-brain-fog https://med.stanford.edu/news/all-news/2022/06/brain-fog-covid-chemo-brain.html https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/195/mengenal-dan-mengatasi-brain-fog-pasca-covid-19

Standard Post with Image

TERAPI MANDIRI HIDUP SEHAT UNTUK DIABETES

Terapi Mandiri Hidup Sehat untuk Diabetes selama 12 minggu merupakan program online terapi hidup sehat melalui diet/pola makan berbasiskan makanan nabati yang utuh dan olahraga yang dilakukan oleh anda ditempat masing-masing secara mandiri dengan mengikuti panduan dan arahan dari tim RS Advent Bandung. Selama 12 minggu anda akan selalu didampingi oleh dokter-dokter spesialis, ahli gizi dan tenaga kesehatan professional yang siap memandu dan mendukung anda untuk mengalahkan diabetes tipe 2. Yang Anda Dapatkan (dalam kota Bandung): 1.      Tes laboratorium 2x di RS Advent Bandung 2.      Medical Body Composition Test 2x di RS Advent Bandung 3.      Konsultasi dokter penyakit dalam dan ahli gizi 4.      Kelas online melalui zoom setiap seminggu sekali selama 12 minggu          (setiap hari selasa/kamis jam 19:30) 5.      Puluhan video resep yang sehat dan cepat 6.      Full support dan pemantauan selama 12 minggu Yang Anda Dapatkan (dari luar kota Bandung*): 1.      Konsultasi dokter penyakit dalam dan ahli gizi secara online 2.      Kelas online melalui zoom setiap seminggu sekali selama 12 minggu          (setiap hari selasa/kamis jam 19:30) 3.      Puluhan video resep yang sehat dan cepat 4.      Full support dan pemantauan selama 12 minggu *Tes laboratorium dilakukan di kota masing-masing di awal dan di akhir program Jadwal Program di tahun 2022: 18 Januari - 12 April 2022 17 Feb - 12 Mei 2022 24 Mei - 16 Agustus 2022 9 Juni - 1 September 2022 6 Sept - 29 Nov 2022 22 Sept - 15 Dec 2022 Informasi lebih lanjut hubungi: Willy Yonas - 08112183003 Dewi Puspita Wardhani - 087886723610 Tim ahli pada program ini:

Standard Post with Image

Apapun Variannya, Pencegahannya tetap dengan PROKES!

Beberapa waktu belakangan ini, kita telah kembali dilanda dengan “angin” varian baru Covid-19. Masih jelas dalam ingatan bagaimana segarnya situasi yang sempat aman dan stabil ini. Semua berlomba-lomba untuk bisa pergi berlibur, mengunjungi sanak keluarga yang jauh, atau sekadar keluar rumah karena sebelumnya takut berpergian. Angka Covid-19 yang terkendali, membuat pemerintah pun melonggarkan pemakaian masker dengan catatan: 1. Pada area terbuka yang tidak padat orang 2. Aktivitas di ruangan tertutup dan transportasi public tetap  menggunakan masker 3. Lansia, komorbid, ibu hamil dan anak belum divaksin wajib masker 4. Orang sakit (gejala batuk dan bersin) wajib masker Pemerintahpun mencanangkan adanya transisi pandemic ke endemic apabila situasi terus terkendali. Sebelumnya kita perlu pahami, apa itu Endemi, Pandemi dan Epidemi. Epidemi adalah Peningkatan secara tiba-tiba dalam jumlah kasus penyakit di atas yang diharapkan pada populasi di wilayah tertentu (situasi COVID-19 pada akhir 2019 disebut menjadi epidemi di China) Pandemi adalah Epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau benua dan memengaruhi banyak orang. Endemi adalah Jumlah penyakit tertentu yang biasanya ada dalam suatu komunitas. Kasus yang terjadi secara  konstan pada sebuah populasi yang menyebar secara lambat. Contoh endemic dunia adalah Malaria, Tuberkulosis, Influenza, dll Baru saja hal ini dibicarakan, pada sekitar bulan Januari Februari 2022,varian SARS-CoV-2 BA.4 dan BA.5 pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan menjadi varian dominan di Negara tersebut pada Mei 2022. Melansir situs resmi Kementerian Kesehatan, Sabtu (11/6/2022), dijelaskan, bahwa subvarian baru BA.4 dan BA.5 pertama kali dilaporkan terdeteksi di Indonesia pada 6 Juni 2022 dan diprediksi akan mencapai puncaknya pada Minggu kedua atau ketiga bulan Juli 2022. Ini berdasarkan kasus sebelumnya yang mengalami puncak kasus harian setelah sebulan terdeteksi di Indonesia. Diketahui tren kasus Covid-19 di Indonesia saat ini sedang mengalami kenaikan. Rata-rata tujuh hari dari kasus baru harian naik 70% menjadi 1.688 pada 25 Juni. “Angin” varian baru covid-19 ini seharusnya membuat kita lebih waspada, bahwa pencegahan sekaligus upaya memutuskan penyebaran covid-19 ini adalah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dan menyukseskan program vaksinasi. Rumah Sakit Advent Bandung memiliki 7M Prokes yaitu: 1. Menggunakan Masker secara Benar 2. Mencuci Tangan Cuci tangan secara benar! 6 Langkah Mencuci Tangan  - Gosok telapak tangan  - Gosok punggung tangan  - Gosok sela- sela jari  - Gosok buku-buku jari dengan gerakan seperti mengunci  - Gosok bagian jempol dengan gerakan memutar  - Bersihkan kuku-kuku jari dengan gerakan memutar 3. Menjaga Jarak 4. Menghindari Kerumunan 5. Membatasi Perjalanan 6. Menghindari Makan Bersama 7. Menghidupkan Pola H.I.D.U.P.S.E.H.A.T     - Hati yang Gembira     - Istirahat yang Cukup     - Diet yang Seimbang     - Udara Bersih yang Cukup     - Pengendalian Diri     - Sinar Matahari yang Cukup     - Enerjik Berolahraga     - Hubungan Sosial yang Baik     - Air Jernih yang Cukup     - Tuhan yang Terutama    Jadi, jika kita bertanya SAYA HARUS BAGAIMANA saat muncul varian baru yang lain, maka jawabannya akan tetap sama. Lakukan Protokol Kesehatan secara benar. Apabila kita semua telah memahami hal ini, maka sudah menjadi tugas kita untuk bisa mengedukasi orang lain terkait protokol kesehatan ini. Mari saling tolong menolong untuk bisa bersama-sama menuju ke era endemi. Tanpa saya, dia tidak akan bisa. Tanpa dia, saya tidak akan bisa. Karena mereka telah menjadi kita, dan kita bersama-sama BISA menuju era yang lebih baik. Salam HIDUP SEHAT.  

Standard Post with Image

Mengenal Diffuse Axonal Injury

Diffuse axonal injury atau Cedera aksonal difus adalah robekan (robekan) serabut saraf penghubung akson yang terjadi saat otak cedera saat otak bergeser dan berputar di dalam tulang tengkorak. DAI biasanya menyebabkan koma dan cedera pada berbagai bagian otak. Perubahan di otak seringkali mikroskopis dan mungkin tidak terlihat pada magnetic resonance imaging (MRI). Akson adalah bagian neuron yang panjang seperti benang yang menghantarkan impuls listrik. Serabut saraf ini bertanggung jawab untuk komunikasi antara sel-sel saraf. Dengan demikian, kerusakan akson dapat mengganggu kemampuan mereka untuk berkomunikasi dan membantu mengkoordinasikan fungsi tubuh, yang dapat menyebabkan kecacatan yang parah. Bisakah otak sembuh setelah terluka? Dalam kasus DAI, tindakan yang segera dilakukan yakni mengurangi adanya pembengkakan yang terjadi di dalam otak. Sebab, hal tersebut bisa menyebabkna kerusakan pada otak lebih lanjut. Di kasus tertentu, rangkaian steroid akan diberikan kepada pasien untuk mengurangi pembengkakan. Tak ada operasi yang tersedia untuk menangani orang yang mengalami DAI. Jika cederanya parah, ada kemungkinan pasien dalam keadaan vegetative bahkan bisa kematian. Namun, rehabilitasi dapat dilakukan jika DAI tergolong ringan hingga sedang. Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa begitu sel-sel otak hancur atau rusak, sebagian besar, mereka tidak beregenerasi. Namun, pemulihan setelah cedera otak dapat terjadi, terutama pada orang yang lebih muda, karena dalam beberapa kasus, area lain di otak menggantikan jaringan yang cedera. Dalam kasus lain, otak belajar untuk mengalihkan informasi dan berfungsi di sekitar area yang rusak. Jumlah pasti pemulihan tidak dapat diprediksi pada saat cedera dan mungkin tidak diketahui selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Setiap cedera otak dan tingkat pemulihannya unik. Pemulihan dari cedera otak yang parah seringkali melibatkan proses perawatan dan rehabilitasi yang berkepanjangan atau seumur hidup.   Mencegah DAI Etiologi yang paling umum dari cedera aksonal difus melibatkan kecelakaan kendaraan bermotor kecepatan tinggi. Biasanya terjadi saat adanya benturan yang keras dan menyebabkan adanya pergerakan otak di dalam tengkorak. Mekanisme yang paling umum ini melibatkan gerakan percepatan dan perlambatan yang menyebabkan pergeseran otak. Oleh karenanya, penting untuk selalu berhati-hati dalam berkendaraan. Jaga keselamatan anda.   Sources:https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/traumatic-brain-injury  

Standard Post with Image

SILAHTURAHMI TOKOH AGAMA, MASYARAKAT, DAN PENGUSAHA

Pada 2 Februari 2023, telah dilaksanakan Silahturahmi Tokoh Agama, Masyarakat dan Pengusaha bersama dengna RS. Advent Bandung. Pada awal acara, para pemuka agama, masyarakat dan pengusaha, diberikan pemeriksaan kesehatan berupa pengukuran tekanan darah, pengukuran masa lemak, dan pemeriksaan darah. Dalam pertemuan ini, Direktur RS. Advent Bandung Dr. Alvin L. Rantung, Sp.KFR telah memaparkan pelayanan apa saja yang disediakan oleh Rumah Sakit Advent Bandung melalui Profil Rumah Sakit. Setelah pemaparan yang diberikan oleh Direktur, Dr. V.Larry E. Tumalun, M.Gizi.,Sp.GK menjelaskan terkait dengan hasil masa lemak para peserta yang tadi telah diukur oleh Karada Scan. Penjelasan berlangsung dengan penuh canda tawa, karena peserta dapat melihat umur tubuh mereka berdasarkan lemak ditubuh mereka. Banyak yang umur tubuhnya lebih tua dibandingkan umur sebenarnya. Setelah penjelasan, Dr. Ruddy Frans menjelaskan terkait dengan alur BPJS yang saat ini bisa menggunakan sistem online yaitu aplikasi JKN Mobile. Para peserta BPJSKesehatan kini lebih mudah untuk mendaftar dan mendapatkan pelayanan. Setelah semua pemaparan, maka diskusi tanya jawab pun dimulai, beberapa pertanyaan terlontar dari pihak tokoh-tokoh masyarakat yang mewakili masyarakat, dan jawaban dari pihak RS. Advent Bandung diwakili oleh Direktur RS. Advent Bandung

Standard Post with Image

H.I.D.U.P.S.E.H.A.T untuk Mewujudkan Indonesia Sehat Sejahtera

Kunjungan Sekretaris Nasional PELKESI dan para Anggota dari Wilayah II dan III untuk mengikuti Webinar "H.I.D.U.P.S.E.H.A.T". RS. Advent Bandung memperkenalkan pola H.I.D.U.P.S.E.H.A.T. sebagai salah satu cara mengontrol dan menyembuhkan penyakit.  Dipaparkan juga satu penelitian dari Lifestyle Medicine tentang gula darah. Lifestyle Medicine telah melakukan satu program selama 2 tahun yang disebut dengan Terapi Mandiri H.I.D.U.P.S.E.H.A.T untuk Diabetes. Dari 2 tahun tersebut, hasil yang ditunjukkan menyebutkan bahwa perubahan pola hidup bisa menurunkan gula darah seseorang. Setelah paparan diberikan oleh Dr. Alvin L. Rantung, Sp.KFR, Dr. Victor E. Larry Tumalun, M.Gizi,Sp.GK dan Willy Yonas, BHM maka dibuka forum tanya jawab yang berlangsung dengan baik.  Rekomendasi untuk RS Advent Bandung: 1. RS Advent boleh mendampingi anggota-anggota PELKESI wilayah 2 dan 3 agar boleh menerapkan program pola hidup sehat. 2. RS Advent Bandung memperkuat evidence based bukan hanya di RS Advent tapi di wilayah 2 dan 3( klinik, gereja dan puskesmas) & menjadi resource center bagi PELKESI untuk belajar. 3. Assesment hidup sehat perlu ditambahkan factor resiko riwayat penyakit

Halo dengan Rumah Sakit Advent,
Saya mau bertanya ...