ARTIKEL

Standard Post with Image

TERAPI MANDIRI HIDUP SEHAT UNTUK DIABETES

Terapi Mandiri Hidup Sehat untuk Diabetes selama 12 minggu merupakan program online terapi hidup sehat melalui diet/pola makan berbasiskan makanan nabati yang utuh dan olahraga yang dilakukan oleh anda ditempat masing-masing secara mandiri dengan mengikuti panduan dan arahan dari tim RS Advent Bandung. Selama 12 minggu anda akan selalu didampingi oleh dokter-dokter spesialis, ahli gizi dan tenaga kesehatan professional yang siap memandu dan mendukung anda untuk mengalahkan diabetes tipe 2. Yang Anda Dapatkan (dalam kota Bandung): 1.      Tes laboratorium 2x di RS Advent Bandung 2.      Medical Body Composition Test 2x di RS Advent Bandung 3.      Konsultasi dokter penyakit dalam dan ahli gizi 4.      Kelas online melalui zoom setiap seminggu sekali selama 12 minggu          (setiap hari selasa/kamis jam 19:30) 5.      Puluhan video resep yang sehat dan cepat 6.      Full support dan pemantauan selama 12 minggu Yang Anda Dapatkan (dari luar kota Bandung*): 1.      Konsultasi dokter penyakit dalam dan ahli gizi secara online 2.      Kelas online melalui zoom setiap seminggu sekali selama 12 minggu          (setiap hari selasa/kamis jam 19:30) 3.      Puluhan video resep yang sehat dan cepat 4.      Full support dan pemantauan selama 12 minggu *Tes laboratorium dilakukan di kota masing-masing di awal dan di akhir program Jadwal Program di tahun 2022: 18 Januari - 12 April 2022 17 Feb - 12 Mei 2022 24 Mei - 16 Agustus 2022 9 Juni - 1 September 2022 6 Sept - 29 Nov 2022 22 Sept - 15 Dec 2022 Informasi lebih lanjut hubungi: Willy Yonas - 08112183003 Dewi Puspita Wardhani - 087886723610 Tim ahli pada program ini:

Standard Post with Image

Apapun Variannya, Pencegahannya tetap dengan PROKES!

Beberapa waktu belakangan ini, kita telah kembali dilanda dengan “angin” varian baru Covid-19. Masih jelas dalam ingatan bagaimana segarnya situasi yang sempat aman dan stabil ini. Semua berlomba-lomba untuk bisa pergi berlibur, mengunjungi sanak keluarga yang jauh, atau sekadar keluar rumah karena sebelumnya takut berpergian. Angka Covid-19 yang terkendali, membuat pemerintah pun melonggarkan pemakaian masker dengan catatan: 1. Pada area terbuka yang tidak padat orang 2. Aktivitas di ruangan tertutup dan transportasi public tetap  menggunakan masker 3. Lansia, komorbid, ibu hamil dan anak belum divaksin wajib masker 4. Orang sakit (gejala batuk dan bersin) wajib masker Pemerintahpun mencanangkan adanya transisi pandemic ke endemic apabila situasi terus terkendali. Sebelumnya kita perlu pahami, apa itu Endemi, Pandemi dan Epidemi. Epidemi adalah Peningkatan secara tiba-tiba dalam jumlah kasus penyakit di atas yang diharapkan pada populasi di wilayah tertentu (situasi COVID-19 pada akhir 2019 disebut menjadi epidemi di China) Pandemi adalah Epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau benua dan memengaruhi banyak orang. Endemi adalah Jumlah penyakit tertentu yang biasanya ada dalam suatu komunitas. Kasus yang terjadi secara  konstan pada sebuah populasi yang menyebar secara lambat. Contoh endemic dunia adalah Malaria, Tuberkulosis, Influenza, dll Baru saja hal ini dibicarakan, pada sekitar bulan Januari Februari 2022,varian SARS-CoV-2 BA.4 dan BA.5 pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan menjadi varian dominan di Negara tersebut pada Mei 2022. Melansir situs resmi Kementerian Kesehatan, Sabtu (11/6/2022), dijelaskan, bahwa subvarian baru BA.4 dan BA.5 pertama kali dilaporkan terdeteksi di Indonesia pada 6 Juni 2022 dan diprediksi akan mencapai puncaknya pada Minggu kedua atau ketiga bulan Juli 2022. Ini berdasarkan kasus sebelumnya yang mengalami puncak kasus harian setelah sebulan terdeteksi di Indonesia. Diketahui tren kasus Covid-19 di Indonesia saat ini sedang mengalami kenaikan. Rata-rata tujuh hari dari kasus baru harian naik 70% menjadi 1.688 pada 25 Juni. “Angin” varian baru covid-19 ini seharusnya membuat kita lebih waspada, bahwa pencegahan sekaligus upaya memutuskan penyebaran covid-19 ini adalah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dan menyukseskan program vaksinasi. Rumah Sakit Advent Bandung memiliki 7M Prokes yaitu: 1. Menggunakan Masker secara Benar 2. Mencuci Tangan Cuci tangan secara benar! 6 Langkah Mencuci Tangan  - Gosok telapak tangan  - Gosok punggung tangan  - Gosok sela- sela jari  - Gosok buku-buku jari dengan gerakan seperti mengunci  - Gosok bagian jempol dengan gerakan memutar  - Bersihkan kuku-kuku jari dengan gerakan memutar 3. Menjaga Jarak 4. Menghindari Kerumunan 5. Membatasi Perjalanan 6. Menghindari Makan Bersama 7. Menghidupkan Pola H.I.D.U.P.S.E.H.A.T     - Hati yang Gembira     - Istirahat yang Cukup     - Diet yang Seimbang     - Udara Bersih yang Cukup     - Pengendalian Diri     - Sinar Matahari yang Cukup     - Enerjik Berolahraga     - Hubungan Sosial yang Baik     - Air Jernih yang Cukup     - Tuhan yang Terutama    Jadi, jika kita bertanya SAYA HARUS BAGAIMANA saat muncul varian baru yang lain, maka jawabannya akan tetap sama. Lakukan Protokol Kesehatan secara benar. Apabila kita semua telah memahami hal ini, maka sudah menjadi tugas kita untuk bisa mengedukasi orang lain terkait protokol kesehatan ini. Mari saling tolong menolong untuk bisa bersama-sama menuju ke era endemi. Tanpa saya, dia tidak akan bisa. Tanpa dia, saya tidak akan bisa. Karena mereka telah menjadi kita, dan kita bersama-sama BISA menuju era yang lebih baik. Salam HIDUP SEHAT.  

Standard Post with Image

INSTALASI JANTUNG TERPADU

Ini adalah contoh konten tulisan atau contoh artikel untuk preview desain yang dibuat oleh VISTEK. Bagian ini dapat diganti dan diisi dengan konten yang benar setelah design diimplementasikan dalam bentuk website atau aplikasi. Konsep dan ide dari konten ini memiliki landasan atau acuan yang telah dirancang oleh tim kami sesuai dengan kebutuhan dan referensi proyek ini. Seluruh desain ini dikerjakan oleh Tim Vistek untuk lebih detail mengenai lebih banyak design atau website yang telah kami kerjakan boleh mengunjungi website kami di www.vistek.id.  

Standard Post with Image

AWAL MULA RS ADVENT

Foto diambil tahun 1950 saat pembukaan RS. Advent Bandung di Jalan Tamansari

Standard Post with Image

Mengenal Diffuse Axonal Injury

Diffuse axonal injury atau Cedera aksonal difus adalah robekan (robekan) serabut saraf penghubung akson yang terjadi saat otak cedera saat otak bergeser dan berputar di dalam tulang tengkorak. DAI biasanya menyebabkan koma dan cedera pada berbagai bagian otak. Perubahan di otak seringkali mikroskopis dan mungkin tidak terlihat pada magnetic resonance imaging (MRI). Akson adalah bagian neuron yang panjang seperti benang yang menghantarkan impuls listrik. Serabut saraf ini bertanggung jawab untuk komunikasi antara sel-sel saraf. Dengan demikian, kerusakan akson dapat mengganggu kemampuan mereka untuk berkomunikasi dan membantu mengkoordinasikan fungsi tubuh, yang dapat menyebabkan kecacatan yang parah. Bisakah otak sembuh setelah terluka? Dalam kasus DAI, tindakan yang segera dilakukan yakni mengurangi adanya pembengkakan yang terjadi di dalam otak. Sebab, hal tersebut bisa menyebabkna kerusakan pada otak lebih lanjut. Di kasus tertentu, rangkaian steroid akan diberikan kepada pasien untuk mengurangi pembengkakan. Tak ada operasi yang tersedia untuk menangani orang yang mengalami DAI. Jika cederanya parah, ada kemungkinan pasien dalam keadaan vegetative bahkan bisa kematian. Namun, rehabilitasi dapat dilakukan jika DAI tergolong ringan hingga sedang. Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa begitu sel-sel otak hancur atau rusak, sebagian besar, mereka tidak beregenerasi. Namun, pemulihan setelah cedera otak dapat terjadi, terutama pada orang yang lebih muda, karena dalam beberapa kasus, area lain di otak menggantikan jaringan yang cedera. Dalam kasus lain, otak belajar untuk mengalihkan informasi dan berfungsi di sekitar area yang rusak. Jumlah pasti pemulihan tidak dapat diprediksi pada saat cedera dan mungkin tidak diketahui selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Setiap cedera otak dan tingkat pemulihannya unik. Pemulihan dari cedera otak yang parah seringkali melibatkan proses perawatan dan rehabilitasi yang berkepanjangan atau seumur hidup.   Mencegah DAI Etiologi yang paling umum dari cedera aksonal difus melibatkan kecelakaan kendaraan bermotor kecepatan tinggi. Biasanya terjadi saat adanya benturan yang keras dan menyebabkan adanya pergerakan otak di dalam tengkorak. Mekanisme yang paling umum ini melibatkan gerakan percepatan dan perlambatan yang menyebabkan pergeseran otak. Oleh karenanya, penting untuk selalu berhati-hati dalam berkendaraan. Jaga keselamatan anda.   Sources:https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/traumatic-brain-injury  

Standard Post with Image

SILAHTURAHMI TOKOH AGAMA, MASYARAKAT, DAN PENGUSAHA

Pada 2 Februari 2023, telah dilaksanakan Silahturahmi Tokoh Agama, Masyarakat dan Pengusaha bersama dengna RS. Advent Bandung. Pada awal acara, para pemuka agama, masyarakat dan pengusaha, diberikan pemeriksaan kesehatan berupa pengukuran tekanan darah, pengukuran masa lemak, dan pemeriksaan darah. Dalam pertemuan ini, Direktur RS. Advent Bandung Dr. Alvin L. Rantung, Sp.KFR telah memaparkan pelayanan apa saja yang disediakan oleh Rumah Sakit Advent Bandung melalui Profil Rumah Sakit. Setelah pemaparan yang diberikan oleh Direktur, Dr. V.Larry E. Tumalun, M.Gizi.,Sp.GK menjelaskan terkait dengan hasil masa lemak para peserta yang tadi telah diukur oleh Karada Scan. Penjelasan berlangsung dengan penuh canda tawa, karena peserta dapat melihat umur tubuh mereka berdasarkan lemak ditubuh mereka. Banyak yang umur tubuhnya lebih tua dibandingkan umur sebenarnya. Setelah penjelasan, Dr. Ruddy Frans menjelaskan terkait dengan alur BPJS yang saat ini bisa menggunakan sistem online yaitu aplikasi JKN Mobile. Para peserta BPJSKesehatan kini lebih mudah untuk mendaftar dan mendapatkan pelayanan. Setelah semua pemaparan, maka diskusi tanya jawab pun dimulai, beberapa pertanyaan terlontar dari pihak tokoh-tokoh masyarakat yang mewakili masyarakat, dan jawaban dari pihak RS. Advent Bandung diwakili oleh Direktur RS. Advent Bandung

Halo dengan Rumah Sakit Advent,
Saya mau bertanya ...